.post img { filter:alpha(opacity=60); /* Internet Explorer */ opacity:0.6; /* standard CSS3 */ -o-transition: all 0.5s; -moz-transition: all 0.5s; -webkit-transition: all 0.5s; } .post img:hover { -o-transition: all 0.3s; -moz-transition: all 0.3s; -webkit-transition: all 0.3s; -moz-transform: scale(1.3); -o-transform: scale(1.3); -webkit-transform: scale(1.3); }

Selasa, 10 April 2012

PROPOSAL BANTUAN DANA PENDIDIKAN


PROPOSAL
BANTUAN DANA PENDIDIKAN
 











OLEH

NAMA                          :  ANDRE SAPUTRA
BP / NIM                       :  09 203 011
JURUSAN                    :  Syari’ah
PROGRAM STUDI     :  Akuntansi Syari’ah



MAHASISWA PROGRAM STRATA SATU (S1)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR
2012


Nomor : Istimewa
Lamp   : Satu Bundel Proposal
Hal      : Mohon Bantuan Dana Pendidikan

Kepada Yth.
Bapak Bupati Tanah Datar
di
Pagaruyung

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Doa dan harapan saya mudah-mudahan Bapak senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amiin.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama             :  ANDRE SAPUTRA
NIM              :  09 203 011
Jurusan          :  Syari;ah
Prodi              :  Akuntansi Syari’ah
Sekolah          :  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar
Alamat           : Jln. Gandang Saliguri, Nagari Tabek, kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.

Dengan ini memohon kepada Bapak untuk dapat memberikan bantuan dana pendidikan, demi kelanjutan pendidikan yang sedang saya jalani. Adapun anggaran dana yang saya butuhkan selama dalam pendidikan sebagaimana terlampir.

Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak berikut saya lampirkan:
1.       Surat Keterangan Aktif Kuliah
2.       Surat Rekomendasi
3.        Surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari pihak lain
4.       Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
5.        Foto Copy Kartu Hasil Studi (KHS) Semester 5
6.        Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Wali Nagari
7.        Foto copy Kartu Keluarga

Demikianlah surat permohonan ini saya buat, atas perhatian dan bantuan yang Bapak berikan saya ucapkan terima kasih.

Billahi Taufiq Walhidyah,
Wassalamu'alaikum Wr . Wb.
Batusangkar, 26 Maret 2012
Saya yang bermohon,


ANDRE SAPUTRA
NIM. 09 203 011
Mengetahui,             
Camat Pariangan

                          
         Wali  Nagari Tabek


                                                                                               
          Drs. Aslamudin, M. Si                                      Beni Monika A.Md
       NIP. 1967101 198902 1 001
Nomor : Istimewa
Lamp   : Satu Bundel Proposal
Hal      : Mohon Bantuan Dana Pendidikan

Kepada Yth.
Bapak Bupati Tanah Datar
di
Pagaruyung

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Doa dan harapan saya mudah-mudahan Bapak senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amiin.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama             :  ANDRE SAPUTRA
NIM              :  09 203 011
Jurusan          :  Syari;ah
Prodi              :  Akuntansi Syari’ah
Sekolah          :  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar
Alamat           : Jln. Gandang Saliguri, Nagari Tabek, kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.

Dengan ini memohon kepada Bapak untuk dapat memberikan bantuan dana pendidikan, demi kelanjutan pendidikan yang sedang saya jalani. Adapun anggaran dana yang saya butuhkan selama dalam pendidikan sebagaimana terlampir.

Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak berikut saya lampirkan:
1.       Surat Keterangan Aktif Kuliah
2.       Surat Rekomendasi
3.        Surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari pihak lain
4.       Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
5.        Foto Copy Kartu Hasil Studi (KHS) Semester 5
6.        Foto copy Kartu Keluarga

Demikianlah surat permohonan ini saya buat, atas perhatian dan bantuan yang Bapak berikan saya ucapkan terima kasih.

Billahi Taufiq Walhidyah,
Wassalamu'alaikum Wr . Wb.
Batusangkar, 26 Maret 2012
Saya yang bermohon,


ANDRE SAPUTRA
NIM. 09 203 011
Mengetahui,             
Camat Pariangan

                          
          Wali  Nagari Tabek


                                                                                               
          Drs. Aslamudin, M. Si                                       Beni Monika A.Md
       NIP. 1967101 198902 1 001

PROPOSAL
MOHON BANTUAN DANA PENDIDIKAN STRATA SATU ( S.1 )

A.    Dasar Pemikiran
Pendidikan dan ilmu merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan seseorang. Ini merupakan suatu hal utama yang harus dikembangkan agar sumber daya manusiabisa meningkat juga akan membangkitkan harkat hidup masyarakat. Kualitas diri seseorang yang memang memiliki potensi atau sumber daya manusia dapat diukur dengan sejauh mana pendidikan yang telah ia terima dan ilmu yang dimilikinya. Di mana seseorang yang berilmu dan berpendidikan cenderung akan menampilkan sikap dan perilaku serta memiliki wawasan yang berbeda dengan orang yang kurang berpendidikan atau tidak berpendidikan sama sekali. Pendidikan yang dimaksud pun bukan hanya pendidikan formal tapi juga pendidikan non-formal. Namun pendidikan formal mempunyai andil yang sangat besar dalam rangka proses pengembangan diri dan peningkatan kualitas ilmu serta intelektual seseorang yang berlandaskan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Dalam era globalisasi dan pasar bebas saat sekarang ini yang semakin hari semakin maju dan penuh persaingan, kualitas pendidikan dan ilmu yang didapatkan seseorang mempunyai korelasi yang sangat erat dengan kemajuan suatu bangsa dan negara. Di mana kemajuan pendidikan menjadi tolak ukur dalam menilai tingkat kesehatan dan kesuksesan suatu bangsa. Lembaga pendidikan yang bonafit dan memiliki manajemen yang bagus dan terorganisir secara sistematis akan dapat menghasilkan sumber daya yang berkualitas. Ini merupakan produk sekalipun aset daerah yang harus didukung dan diberikan stimulus untuk dapat melakukan perkembangan ke arah yang lebih baik yang pada akhirnya akan membawa kemajuan terhadap daerah itu sendiri.
Hal ini juga sejalan dengan prinsip yang terdapat pada Undang-Undang No. 20 Tahun 1990 tentang Otonomi Daerah, dimana daerah harus mampu berkompetisi dengan daerah lain dalam rangka meningkatkan dan memproduktifkan semua sumber daya alamnya yang merupakan salah satu sumber pendapatan yang terbesar bagi daerah. Maka dalam hal ini, dibutuhkanlah sumber daya manusia yang berkualitas dan profesionalitas, memiliki skill dan ilmu pengetahuan yang memadai agar dapat menggelola segala sumber daya yang ada. Untuk itu dalam mewujudkan hal ini, sangat dibutuhkanlah  biaya atau dana yang tidak sedikit dalam mencapainya, serta dituntut adanya usaha dan kerja sama dari setiap manusia terhadap sesamanya agar tujuan tersebut dapat tercapai lebih maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sejalan dengan itu, saya merasakan dan memahami arti pentingnya ilmu dan pendidikan, sehingga hal itu telah mendorong saya untuk terus melanjutkan pendidikan sampai saat sekarang ini. Pendidikan formal adalah untuk dapat membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam dan luas lagi yang diiringi dengan iman dan taqwa serta mengharapkan ridha dari Allah SWT.
Akan tetapi dalam proses perjalanannya sangatlah dibutuhkan kesungguhan, usaha keras dan dana  yang tidak sedikit pula dalam rangka membentuk diri menjadi manusia yang bekualitas sebagaimana yang dimaksudkan di atas sehingga dapat menjadi aset daerah yang diperhitungkan serta akhirnya diharapkan mampu menjadi seorang insan yang bertanggung jawab terhadap terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah Swt.

B.     Tujuan
Adapun tujuan penulis menyelesaikan program strata satu adalah :
1.      Menjadikan sarjana yang memiliki pengetahuan yang luas serta diiringi dengan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
2.      Menjadi sarjana Akuntansi yang benar-benar mengerti dan paham dengan seluruh persoalan Akuntansi  yang sesuai dengan syari’ah Islam.
3.      Menjadi Akuntan yang berkualitas dan berwawasan luas, yang berpedoman pada syari’at Islam.
C.    Anggaran Dana
Adapun anggaran dana yang dibutuhkan dengan rincian sebagai berikut :
  1. Biaya Semester  1 tahun

Rp  1.800.000,-
  1. Biaya Buku dan Sarana lainnya
  2. Biaya Transportasi

Rp  4.500.000,-
Rp  3.000.000,-
  1. Biaya Lain-lain

Rp  1.200.000,-
Jumlah

Rp.10.500.000.-
Terbilang: Sepuluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah



D.    Penutup
Demikianlah Proposal Bantuan Dana Pendidikan ini saya buat dengan semestinya, besar harapan saya Bapak dapat membantu, atas perhatian dan bantuan yang Bapak berikan saya ucapkan terima kasih dan semoga menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT. Amiin.
Billahitaufiq Walhidayah,
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.    



Batusangkar, 26 Maret 2012
Saya yang bermohon,






ANDRE SAPUTRA
NIM. 09 203 011





PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA BARANG TAMBANG DAN PENILAIAN KEMBALI AKTIVA YANG TELAH HABIS MASA EKSPLORASI


PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA BARANG TAMBANG DAN PENILAIAN KEMBALI AKTIVA YANG TELAH HABIS MASA EKSPLORASI

A.     LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya memerlukan faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan output berupa barang maupun jasa. Salah satu faktor produksi tersebut adalah aktiva tetap, dimana nilainya cukup material dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan perusahaan untuk pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan ini manajemen sebagai pihak yang diberi hak dan tanggung jawab harus menguasai faktor-faktor produksi yang diramu seperti manusia, material dan metode. Proses ini dimaksudkan untuk menghasilkan penerimaan kas melalui penjualan produksi tersebut yang menjadi salah satu sumber dana utama bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Mengingat pentingnya peranan aktiva tetap barang tambag dalam mencapai tujuan perusahaan, maka sangat diperlukan Penerapan PSAK No.17 tentag akuntansi penyusutan terhadap aktiva  yang meliputi, metode penyusutan aktiva tetap dan penyajiannya dalam laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Beberapa penerapan akuntansi yang menawarkan beberapa alternatif yang dapat dipilih salah satunya, misalnya metode penyusutan aktiva tetap. Penerapan metode penyusutan garis lurus atau metode unit produksi pada aktiva barang tambang akan memberikan pengaruh yang berbeda bagi perusahaan karena mempengarui nilai bersih aktiva tetap disatu sisi dan mempengaruhi laba perusahaan disisi lain. Hal ini perlu menjadi perhatian manajemen dalam menetapkan metode yang dipilih sehingga tidak menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.
Sehingga sekarang ini banyak perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar akibat kurangnya perhatian manajeman terhadap perlakuan aktiva tersebut, terutama terhadap aktiva barang tambang yang perusahaannya bergerak dibidang pertambangan. Didalam sebuah skripsi mahasiswa USU saya membaca dan memahami tentang penelitiannya mengenai penyusutan dan penerapan aktiva tanaman menghasilkan pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II ( PERSERO) TANJUNG MORAWA KEBUN MARYKE.
Dengan hasil :
1.      Penyusutan aktiva tetap tanaman menghasilkan milik PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa Kebun Maryke adalah dengan menggunakan Metode Garis Lurus (straight line method) dimana besarnya beban penyusutan tiap tahun adalah tetap, sehingga secara periodik beban ini dikelompokkan sebagai biaya tetap yang tidak dapat dipengaruhi selama masa manfaat. Pemilihan metode penyusutan ini kurang tepat, karena kurang rasional.
2.      Penilaian aktiva tetap tanaman menghasilkan di neraca didasarkan pada nilai buku aktiva tetap yaitu harga perolehan aktiva tetap tanaman menghasilkan dikurangi akumulasi penyusutannya. Hal ini sudah sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan.
3.      Bila aktiva tetap tanaman menghasilkan sudah berakhir masa manfaatnya, maka akan dilakukan pelepasan atau penarikan terhadap aktiva tersebut. Pelepasan terhadap aktiva tetap dapat dilakukan dengan cara mendebit akumulasi penyusutan aktiva tetap tanaman menghasilkan dan mengkredit akun aktiva tetap tanaman menghasilkan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa USU tersebut, menjadi masalah buat saya mengenai Bagaimana metode penyusutan yang dilakukan sebuah perusahaan pertambangan dalam penyusutan aktiva barang tambangnya ?dan bagai mana sistem penilaian aktiva tersebut apabila telah habis umur ekonomisnya ?
Apakah metode penyusutan yang dilakukan pada aktiva tanaman menghasilkan ini sama dengan aktiva barang tambang. Sedangkan aktiva barang tambang ini umur ekonomisnya lebih dari 20-30 tahun.
B.      RUMUSAMASALAH
Dari latar belakang diatas maka masalah yag ditemui adalah :
1.      Bagaimana metode penyusutan yang dilakukan sebuah perusahaan pertambangan?
2.      Bagai mana sistem penilaian aktiva tersebut apabila telah habis umur ekonomisnya ?
3.      Bagaimana dampak dari metoda pendekatan harga perolehan penuh (full cost approach). Dalam menentukan haraga perolehan bagi perusahaan yang gagal dalam penggalian (mencari sumber alam)?

C.      BATASAN MASALAH
Bagaimana metode penyusutan yang dilakukan sebuah perusahaan pertambangan dalam penyusutan aktiva barang tambangnya ?dan bagai mana sistem penilaian aktiva tersebut apabila telah habis umur ekonomisnya ?

D.     TUJUAN PENELITIAN
1.    Untuk mengetahui pengaruh penilaian kembali aktiva tetap terhadap saldo laba pada perusahaan pertambangan tersebut
2.    Untuk mengetahui metode penyusutan yang digunakan di perusahaan pertambangan tersebut dan pengeruhnya terhadap efektivitas kinerja perusahaan
3.    Pengeruh penyusutan terhadap laporan keuangan perusahaan pertambangan tersebut
4.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian

E.      MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.      Peneliti, untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perguruan tinggi serta sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas metodologi penelitian
2.      Perusahaan, diharapkan dapat dijadikan masukan yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan revaluasi aktiva tetap. Serta dapat mempertimbangkan pengaruh dari penggalian yang dilakukan terus menerus terhadap kondisi daerah tersebut

F.       REFERENSI
1.      SKRIPSI Mahasiswa USU (PENERAPAN PSAK NO. 16 TERHADAP AKTIVA TETAP TANAMAN MENGHASLKAN BUDIDAYA COKLAT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II ( PERSERO) TANJUNG MORAWA KEBUN MARYKE) – (http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-akuntansi-39.html)
2.      Jurnal akuntansi, analisis penerapan metode penyusutan aktiva tetap dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan.
3.       Drs. Sofyan Syafri Harahap, MSAc. Akuntansi Aktiva Tetap, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002.
4.       PSAK no 16 tentang Aktiva tetap

G.     TINJAUAN PUSTAKA
Aktiv Tetap Yaitu Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tdk dimaksud utk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan & mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Jenis-Jenis Aktiva Tetap
1.       Aktiva Tetap yang umurnya tdk terbatas seperti tanah pertanian.
2.      Aktiva Tetap yang umurnya terbatas & apabila sudah habis masa penggunaanya bisa diganti dengan aktiva sejenis, misal : mesin, kendaraan dan aktiva ini mengalami penyusutan, biasa di sebut sebagai depresiasi.
3.      Aktiva Tetap yang umurnya terbatas & apabila sudah habis masa penggunaanya tdk bisa diganti dengan aktiva sejenis, misal : barang tambang dan penyusutannya disebut Deplesi karena aktiva ini tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis.
Aktiva tetap dinilai sebesar nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap tsb dikurangi dengan akumulasi penyusutannya dan harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap tersebut.
Akiva Sumber alam meliputi hasil tambang yang terdapat dalam tanah, seperti minyak, gas, dan mineral, dan hasil hutan (terutama berupa kayu). Aktiva produktif yang berumur panjang ini mempunyai dua karakteristik, yakni (1) secara fisik berkurang karena operasi, dan (2) tidak dapat diganti. Oleh karena itu sumber alam sering disebut juga aktiva (wasting assets).
Harga perolehan suatu sumber alam adalah harga tunai atau harga pasar aktiva yang diserahkan atau diperoleh, tergantung mana yang lebih rendah, untuk mendapatkan sumber alam dan menyiapkannya sesuai dengan maksud pemilikan aktiva tersebut. Untuk suatu sumber alam yang sudah ditemukan, seperti misalnya tambang batu bara yang sudah ada, maka harga perolehannya adalah sebesar harga yang dibayarkan untuk mendapatkan tambang tersebut.
Penghapusan harga perolehan sumber alam secara sistematis disebut deplesi. Untuk melakukan deplesi, biasanya digunakan metoda satuan hasil (atau satuan kegiatan), karena deplesi periodik biasanya merupakan fungsi dari hasil produksi yang ditambah selama tahun yang bersangkutan. Dalam metoda ini, harga perolehan sumber alam dikurangi nilai residu (jika ada), dibagi dengan taksiran jumlan satuan hasil, sehingga dapat ditentukan harga perolehan per satuan hasil. Untuk menentukan biaya deplesi, maka biaya deplesi per unit kemudian dikalikan dengan jumlah satuan hasil yang ditambah dan dijual.
Penentuan harga perolehan yang ada akan dikapitalisasi menjadi masalah, bila sumber alam tersebut baru dalam tahap explorasi. Sebagai contoh, dalam perusahaan industri minyak dikeluarkan pengeluaran yang tidak sedikit untuk explorasi (mencari sumber minyak). Sebelum berhasil menemukan sumber minyak, perusahaan seringkali harus melakukan penggalian sumur berulang-ulang pada tempat yang berpindah-pindah. Pengeluaran untuk explorasi yang tidak sedikit itu, tidak selalu berhasil.
Sehubungan dengan hal tersebut, sering dipermasalahkan mengenai perlakuan terhadap pengeluaran untuk explorasi yang tidak mendatangkan hasil. Pada umumnya, baik pengeluaran untuk explorasi yang tidak berhasil maupun berhasil, dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan sumber alam. Selanjutnya harga perolehan tersebut akan dihapus secara bertahap menjadi biaya selama masa produktif sumur minyak yang berhasil. Metoda ini sering disebut sebagai pendekatan harga perolehan penuh (full cost approach).
Sebagian ahli akuntansi menyarankan agar hanya pengeluaran explorasi untuk sumur yang berhasil saya yang dikapitalisasi. Mereka berpendapat bahwa kapitalisasi pengeluaran untuk sumur yang tidak berhasil pada harga perolehan sumur yang berhasil tidaklah logis. Sebagai contoh, jika dari 50 kali penggalian terdapat satu sumur yang berhasil, maka tidaklah logis apabila pengeluaran untuk menggali 49 sumur yang tidak berhasil terus diperhitungkan sebagai harga perolehan dari satu buah sumur berhasil. Metoda ini sering disebut sebagai pendekatan usaha berhasil (successful effort approach). Dewasa ini kedua pendekatan tersebut digunakan dalam akuntansi untuk sumber alam pada berbagai perusahaan industri minyak yang terkenal di dunia.